أنا أحبك يا رسول الله
Sebelum baca, harus BERSHOLAWAT dulu!,
Allahumma Sholli A'la Sayyidina Muhammad?
Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
Lapangkanlah hatinya
Bahagiakanlah keluarganya
Luaskan rezekinya seluas lautan
Mudahkan segala urusannya
Kabulkan cita-citanya
Jauhkan dari segala Musibah
Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,
Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal'alamin
I REALLY LIKE THIS LINK

Klik untuk mendengarkan ⏯ atau klik titik 3 untuk download ⇓ murothal
سورة الـنازعات
Surah An-Nazi’at
Bismillāhir rahmānir rahīm
وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا ﴿١﴾
79/An-Nazi’at-1: WaalnnaziAAati gharqan
Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, (1)
Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras, (1)
وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا ﴿٢﴾
79/An-Nazi’at-2: Waalnnashitati nashtan
dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, (2)
dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut, (2)
وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا ﴿٣﴾
79/An-Nazi’at-3: Waalssabihati sabhan
dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, (3)
dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, (3)
فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا ﴿٤﴾
79/An-Nazi’at-4: Faalssabiqati sabqan
dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang, (4)
dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang, (4)
فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا ﴿٥﴾
79/An-Nazi’at-5: Faalmudabbirati amran
dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia). (5)
dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia). (5)
يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ ﴿٦﴾
79/An-Nazi’at-6: Yawma tarjufu alrrajifatu
(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam, (6)
(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam, (6)
تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ ﴿٧﴾
79/An-Nazi’at-7: TatbaAAuha alrradifatu
tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. (7)
tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. (7)
قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ ﴿٨﴾
79/An-Nazi’at-8: Quloobun yawmaithin wajifatun
Hati manusia pada waktu itu sangat takut, (8)
Hati manusia pada waktu itu sangat takut, (8)
أَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ ﴿٩﴾
79/An-Nazi’at-9: Absaruha khashiAAatun
Pandangannya tunduk. (9)
Pandangannya tunduk. (9)
يَقُولُونَ أَئِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِي الْحَافِرَةِ ﴿١٠﴾
79/An-Nazi’at-10: Yaqooloona ainna lamardoodoona fee alhafirati
(Orang-orang kafir) berkata: "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula? (10)
(Orang-orang kafir) berkata: "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula? (10)
أَئِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ﴿١١﴾
79/An-Nazi’at-11: Aitha kunna AAithaman nakhiratan
Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?" (11)
Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?" (11)
قَالُوا تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ﴿١٢﴾
79/An-Nazi’at-12: Qaloo tilka ithan karratun khasiratun
Mereka berkata: "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan". (12)
Mereka berkata: "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan". (12)
فَإِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَاحِدَةٌ ﴿١٣﴾
79/An-Nazi’at-13: Fainnama hiya zajratun wahidatun
Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja, (13)
Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja, (13)
فَإِذَا هُم بِالسَّاهِرَةِ ﴿١٤﴾
79/An-Nazi’at-14: Faitha hum bialssahirati
maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi. (14)
maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi. (14)
هَلْ أتَاكَ حَدِيثُ مُوسَى ﴿١٥﴾
79/An-Nazi’at-15: Hal ataka hadeethu moosa
Sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa. (15)
Sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa. (15)
إِذْ نَادَاهُ رَبُّهُ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًى ﴿١٦﴾
79/An-Nazi’at-16: Ith nadahu rabbuhu bialwadi almuqaddasi tuwan
Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa; (16)
Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa; (16)
اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى ﴿١٧﴾
79/An-Nazi’at-17: Ithhab ila firAAawna innahu tagha
"Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, (17)
"Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, (17)
فَقُلْ هَل لَّكَ إِلَى أَن تَزَكَّى ﴿١٨﴾
79/An-Nazi’at-18: Faqul hal laka ila an tazakka
dan katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)". (18)
dan katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)". (18)
وَأَهْدِيَكَ إِلَى رَبِّكَ فَتَخْشَى ﴿١٩﴾
79/An-Nazi’at-19: Waahdiyaka ila rabbika fatakhsha
Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?" (19)
Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?" (19)
فَأَرَاهُ الْآيَةَ الْكُبْرَى ﴿٢٠﴾
79/An-Nazi’at-20: Faarahu alayata alkubra
Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. (20)
Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. (20)
فَكَذَّبَ وَعَصَى ﴿٢١﴾
79/An-Nazi’at-21: Fakaththaba waAAasa
Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai. (21)
Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai. (21)
ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَى ﴿٢٢﴾
79/An-Nazi’at-22: Thumma adbara yasAAa
Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). (22)
Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). (22)
فَحَشَرَ فَنَادَى ﴿٢٣﴾
79/An-Nazi’at-23: Fahashara fanada
Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (23)
Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (23)
فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى ﴿٢٤﴾
79/An-Nazi’at-24: Faqala ana rabbukumu alaAAla
(Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi". (24)
(Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi". (24)
فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَالْأُولَى ﴿٢٥﴾
79/An-Nazi’at-25: Faakhathahu Allahu nakala alakhirati waaloola
Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (25)
Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (25)
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَى ﴿٢٦﴾
79/An-Nazi’at-26: Inna fee thalika laAAibratan liman yakhsha
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya). (26)
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya). (26)
أَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاء بَنَاهَا ﴿٢٧﴾
79/An-Nazi’at-27: Aantum ashaddu khalqan ami alssamao banaha
Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, (27)
Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, (27)
رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا ﴿٢٨﴾
79/An-Nazi’at-28: RafaAAa samkaha fasawwaha
Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, (28)
Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, (28)
وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا ﴿٢٩﴾
79/An-Nazi’at-29: Waaghtasha laylaha waakhraja duhaha
dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. (29)
dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. (29)
وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا ﴿٣٠﴾
79/An-Nazi’at-30: Waalarda baAAda thalika dahaha
Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. (30)
Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. (30)
أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءهَا وَمَرْعَاهَا ﴿٣١﴾
79/An-Nazi’at-31: Akhraja minha maaha wamarAAaha
Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. (31)
Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. (31)
وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا ﴿٣٢﴾
79/An-Nazi’at-32: Waaljibala arsaha
Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (32)
Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (32)
مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ ﴿٣٣﴾
79/An-Nazi’at-33: MataAAan lakum walianAAamikum
(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (33)
(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (33)
فَإِذَا جَاءتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى ﴿٣٤﴾
79/An-Nazi’at-34: Faitha jaati alttammatu alkubra
Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang. (34)
Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang. (34)
يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْإِنسَانُ مَا سَعَى ﴿٣٥﴾
79/An-Nazi’at-35: Yawma yatathakkaru alinsanu ma saAAa
Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, (35)
Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, (35)
وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِمَن يَرَى ﴿٣٦﴾
79/An-Nazi’at-36: Waburrizati aljaheemu liman yara
dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. (36)
dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. (36)
فَأَمَّا مَن طَغَى ﴿٣٧﴾
79/An-Nazi’at-37: Faamma man tagha
Adapun orang yang melampaui batas, (37)
Adapun orang yang melampaui batas, (37)
وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ﴿٣٨﴾
79/An-Nazi’at-38: Waathara alhayata alddunya
dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, (38)
dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, (38)
فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى ﴿٣٩﴾
79/An-Nazi’at-39: Fainna aljaheema hiya almawa
maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). (39)
maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). (39)
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى ﴿٤٠﴾
79/An-Nazi’at-40: Waama man khafa maqama rabbihi wanaha alnnafsa AAani alhawa
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, (40)
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, (40)
فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى ﴿٤١﴾
79/An-Nazi’at-41: Fainna aljannata hiya almawa
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (41)
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (41)
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ﴿٤٢﴾
79/An-Nazi’at-42: Yasaloonaka AAani alssaAAati ayyana mursaha
(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya? (42)
(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya? (42)
فِيمَ أَنتَ مِن ذِكْرَاهَا ﴿٤٣﴾
79/An-Nazi’at-43: Feema anta min thikraha
Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)? (43)
Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)? (43)
إِلَى رَبِّكَ مُنتَهَاهَا ﴿٤٤﴾
79/An-Nazi’at-44: Ila rabbika muntahaha
Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). (44)
Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). (44)
إِنَّمَا أَنتَ مُنذِرُ مَن يَخْشَاهَا ﴿٤٥﴾
79/An-Nazi’at-45: Innama anta munthiru man yakhshaha
Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit) (45)
Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit) (45)
كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَاهَا ﴿٤٦﴾
79/An-Nazi’at-46: Kaannahum yawma yarawnaha lam yalbathoo illa AAashiyyatan aw duhaha
Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari. (46)
Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini :
Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari. (46)
alikhlasmusholaku.top & alikhlasmusholaku.blogspot.com
YA ALLAH JAUHKANLAH KAMI SEMUA DARI SIKSA KUBUR, HARAMKANLAH NERAKA ATAS JASADKU, KEDUA ORANGTUAKU, DAN SEMUA ORANG YG MENGUCAP "AAMIIN" DIKOMENTAR..
.
Sudah baca Like, komen Aamiin, lalu BAGIKAN dengan Ikhlas!
Rasulullah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
TETAPLAH MEMBERI NASEHAT, WALAUPUN ENGKAU SENDIRI BANYAK KEKURANGAN
✍🏻 Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly rahimahullah berkata:
لو لم يعظ إلا معصوم من الزلل، لم يعظ الناس بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم أحد، لأنه لا عصمة لأحد بعده.
"Seandainya tidak boleh memberi nasehat kecuali seseorang yang terjaga (ma'shum) dari kekurangan, niscaya tidak akan ada seorang pun yang menasehati orang lain selain Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, karena tidak ada yang ma'shum selain beliau."
Lathaiful Ma'arif, hlm. 19
Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar