Rasulullah SAW bersabda, “Kami tidak memiliki contoh yang buruk; Orang yang mengambil kembali pemberiannya seperti anjing yang menjilat muntahnya sendiri.” (HR. Tirmidzi)
Namun pengecualian bagi orang tua yang meminta kembali pemberian yang telah diberikan kepada anaknya. Ingatlah, harta anak adalah harta orang tuanya juga dan jasa orang tua tidak akan dapat dibalas meskipun dengan susah payah kita berusaha membalas semua jerih payah mereka saat melahirkan, mendidik hingga membesarkan diri kita.
Dari Abi Burdah, ia melihat melihat Ibnu Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang itu bersenandung,”Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.Orang itu lalu berkata, “Wahai Ibnu Umar apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Belum, walaupun setarik nafas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” Beliau lalu thawaf dan shalat dua raka’at pada maqam Ibrahim lalu berkata, “Wahai Ibnu Abi Musa (Abu Burdah), sesungguhnya setiap dua raka’at (pada makam Ibrahim) akan menghapuskan berbagai dosa yang diperbuat sesudahnya.” (HR. Bukhari)
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sall bersabda, “Seenak-enak makanan yang dimakan oleh seseorang adalah hasil jerih payahnya sendiri dan anak seseorang adalah termasuk jerih payahnya.” (HR. Abu Daud)
Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini :Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal bagi seseorang memberi suatu pemberian lalu ia mengambilnya kembali, kecuali orangtua, dia boleh mengambil kembali apa yang telah diberikan kepada anaknya.” (HR. Tirmidzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar