Ya ALLAH..., Ya RAHMAN.....,Ya RAHIM
Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
Lapangkanlah hatinya
Bahagiakanlah keluarganya
Luaskan rezekinya seluas lautan
Mudahkan segala urusannya
Kabulkan cita-citanya
Jauhkan dari segala Musibah
Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,
Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal'alamin
I REALLY LIKE THIS LINK

Pertanyaan : apa makna hadits yang diriwayatkan oleh Abu Huroiroh -radhiyallahu ‘anhu- “Dunia itu penjaranya orang mukmin dan surganya orang kafir” ?
Jawaban :
Makna hadits ini adalah bahwasanya dunia seberapapun besar kenikmatannya dan baik hari-harinya serta segemerlap apa pun tempat tinggalnya sesungguhnya bagi seorang mukmin ia bagaikan penjara, karena seorang mukmin mengharapkan kenikmatan yg lebih utama,lebih sempurna,dan lebih tinggi. Adapun bagi orang kafir maka sesungguhnya dunia itu adalah surga baginya, karena ia diberi berbagai kenikmatan di dalamnya dan ia lupa akan akhirat,sebagaimana firman Allah Ta’ala tentang mereka :
( ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻳَﺘَﻤَﺘَّﻌُﻮﻥَ ﻭَﻳَﺄْﻛُﻠُﻮﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺄْﻛُﻞُ ﺍﻟْﺄَﻧْﻌَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺭُ ﻣَﺜْﻮﻯً ﻟَﻬُﻢ)
“Dan orang-orang yang kafir menikmati kesenangan (di dunia), dan mereka makan seperti hewan ternak makan ; dan (kelak) nerakalah tempat tinggal bagi mereka,” (QS.Muhammad)
orang kafir apabila ia meninggal tidak akan mendapati dihadapannya kecuali neraka -wal iyaadzu billah- sehingga itu menjadi neraka baginya. Oleh karena itu dunia bersama apa yang ada padanya berupa penderitaan,gangguan,kesulitan dan kesedihan,bagi orang kafir ini adalah surga, karena ia akan berpindah dari dunia kepada adzab neraka -wal iyaadzu billah- sehingga dunia baginya adalah surga.
Dan disebutkan dari Ibnu Hajar Al-Asqolaniy -rahimahullah- penulis kitab “fathul bari” yang mana ia adalah seorang qodhi qudhoh (hakim agung) di negeri Mesir pada masanya, ia pernah melewati suatu pasar dalam keadaan ia berada di atas sebuah kereta dengan diiringi arak-arakan, kemudian ketika itu ada seorang lelaki dari kalangan yahudi menghentikannya dan berkata : “sesungguhnya Nabi kalian bersabda : “sesungguhnya dunia itu penjara bagi seorang mukmin dan neraka bagi orang kafir,dan bagaimanakah itu?sedangkan engkau dalam keadaan ditengah kemegahan ini dan penghormatan?” dan yang ia maksud dirinya sendiri -orang yahudi ini- dalam keadaan sangat fakir dan rendah,lalu bagaimanakah itu?
maka Ibnu Hajar -rahimahullah- berkata kepadanya : aku, walaupun aku berada pada apa yang engkau lihat berupa penghormatan dan pelayanan, maka bagiku ini adalah penjara (dibandingkan) dengan apa yang akan didapatkan oleh seorang mukmin berupa kenikmatan surga. Dan engkau dengan apa yang ada padamu berupa kefakiran dan kerendahan, bagimu ini adalah surga (dibandingkan) dengan apa yang akan didapatkan oleh seorang kafir di neraka.
Ucapan Ibnu Hajar ini membuat orang yahudi itu merasa kagum sehingga ia pun bersyahadat dengan syahadat yang haq seraya mengatakan
ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺃﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍً ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
“Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak untuk disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
ummu hudzaifah as-samarindiyyah-
ash shalihah
alikhlasmusholaku.top & alikhlasmusholaku.blogspot.com
YA ALLAH JAUHKANLAH KAMI SEMUA DARI SIKSA KUBUR, HARAMKANLAH NERAKA ATAS JASADKU, KEDUA ORANGTUAKU, DAN SEMUA ORANG YG MENGUCAP "AAMIIN" DIKOMENTAR..
.
Sudah baca Like, komen Aamiin, lalu BAGIKAN dengan Ikhlas!
Rasulullah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
TETAPLAH MEMBERI NASEHAT, WALAUPUN ENGKAU SENDIRI BANYAK KEKURANGAN
✍🏻 Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly rahimahullah berkata:
لو لم يعظ إلا معصوم من الزلل، لم يعظ الناس بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم أحد، لأنه لا عصمة لأحد بعده.
"Seandainya tidak boleh memberi nasehat kecuali seseorang yang terjaga (ma'shum) dari kekurangan, niscaya tidak akan ada seorang pun yang menasehati orang lain selain Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, karena tidak ada yang ma'shum selain beliau."
Lathaiful Ma'arif, hlm. 19
Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar