Ya ALLAH..., Ya RAHMAN.....,Ya RAHIM
Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
Lapangkanlah hatinya
Bahagiakanlah keluarganya
Luaskan rezekinya seluas lautan
Mudahkan segala urusannya
Kabulkan cita-citanya
Jauhkan dari segala Musibah
Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,
Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal'alamin
I REALLY LIKE THIS LINK

Adakah penyanyi religi yang anda sukai? Misalkan anda penggemar berat lagulagu Wali Band, suatu ketika anda mendapat tiket gratis menonton konser Wali band sekaligus makan dan foto bersama, bahkan tiket transportasi pulang pergi dan biaya penginapan di hotel juga diberikan, Bagaimana perasaan anda? Pasti senangkan? Akan digunakankah tiket tersebut? Bukankah amat sayang jika tiket gratis tersebut disiasiakan dan tidak dipakai? Begitulah kirakira gambaran orangorang yang melalaikan orangtuanya, padahal banyak dari kita mengaku bercitacita ingin masuk surga dan selalu berdoa mengharap surga dan segala kenikmatan di dalamnya, tapi kok tiket ke surganya malah disiasiakan! Sadarkah kita bahwa orangtua kita adalah tiket ke surga bagi diri kita? Dalam sebuah hadits riwayat sahabat Abu Darda Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ْظهُ ِو ْ احفَ بَ َ اب أَ ْ ِل َك ال ِض ْع ذَ َت فَأَ ْن ِ شئْ ِ ِة فَإ َجنَّ ْ َو ِ اب ال ْب ْو َس ُط أَ َو ِالدُ أَ ْ ال
"Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa siasiakan pintu itu, atau kalian bisa menjaganya." (HR. Ahmad) Ketika menerangkan hadits diatas, Imam Al Mubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi menjelaskan,
والمعنى أن أحسن ما يتوسل به إلى دخول الجنة ويتوسل به إلى وصول درجتها العالية مطاوعة الوالد ومراعاة جانبه , وقال غيره : إن للجنة أبوابا وأحسنها دخولا أوسطها , وإن سبب دخول ذلك الباب الأوسط هو محافظة حقوق الوالد
“Makna hadis, bahwa cara terbaik untuk masuk surga, dan sarana untuk mendapatkan derajat yang tinggi di surga adalah mentaati orang tua dan berusaha mendampinginya. Ada juga ulama yang mengatakan, ‘Di surga ada banyak pintu. Yang paling nnyaman dimasuki adalah yang paling tengah. Dan sebab untuk bisa masuk surga melalui pintu itu adalah menjaga hak orang tua.’ (Tuhfatul Ahwadzi, 6/21)
Dari hadits di atas, jika kita renungi dengan mendalam maka akan tergambarkan bahwa Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya mengenai kewajiban anak kepada orangtua, dan apaapa saja hak orangtua yang harus dipenuhi oleh anakanaknya. Dan perintah untuk berbuat baik pada orangtua tidak hanya dijelaskan dalam hadits saja, Namun dalam berbagai ayat dalam Al Quranul Karim, Allah senantiasa mengingatkan pada hambaNya untuk senantiasa berbuat baik pada orangtua, salah satunya adalah ayatayat berikut, Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala
۞ وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibubapak, karibkerabat, anakanak yatim, orangorang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang sombong dan membanggakan diri. ( QS. AnNisa’: 36) Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
و َحدُ ُه َما أَ ِكبَ َر أَ ْ ِ َّما يَ ْبلُغَ َّن ِ عْندَ َك ال ِ ْح َسانًا إ ِن إ َو ِالدَْي ْ ِيَّاهُ َ وبِال ِلا إ َض َى ربُّ َك أَلا تَ ْعبُدُوا إ َوقَ ْو َلا كِر ًيما ُهَما قَ ا وقُ ْل لَ َهْر ُه َم َ ٍّف َ ولا تَْن ُ ُهَما أ ِك ُلاه َما فَلا تَقُ ْل لَ
Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaikbaiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau keduaduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekalikali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. AlIsra’: 23)
Dalam dua ayat diatas dijelaskan dengan sangat gamblang, Bahwa kewajiban manusia selain menyembah Allah dan tidak mempersekutukanNya adalah berbuat baik kepada orangtua, Dan ini tidak hanya disebut sekali dua kali dalam kitab suci Al QUr'an, Namun hampir ayat yang menyuruh manusia untuk menyembah Allah pasti akan diiringi dengan perintah untuk berbuat baik pada orangtua. Itulah mengapa keutamaan berbuat baik kepada kedua orangtua atau birrul walidain ini sangat tinggi pahalanya dan sangat mulia nilainya di sisi Allah. Bahkan Allah pun tidak tanggungtanggung dalam memberi penghargaan kepada mereka yang berbuat baik kepada kedua orangtuanya.

Menyianyiakan Tiket Masuk Surga :
Suatu ketika, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sedang duduk bersama para sahabatnya. Tibatiba, Rasulullah mengucapkan “Amin”“Amin”“Amin”. Sahabatsahabat yang ada di sekeliling beliau lantas terkejut. “Ya Rasulullah, mengapa engkau tibatiba mengucapkan amin sampai tiga kali?” telisik para sahabat. Rasulullah pun menceritakan bahwa dirinya kedatangan malaikat Jibril yang menyampaikan tiga hal dan menyuruh beliau mengucap amin setiap Jibril menyelesaikan perkataannya. Salah satu hal yang disampaikan Jibril terkait dengan orangtua. Kata Jibril, celakalah, hinalah, orang yang menjumpai kedua orangtuanya —maksudnya; mengalami hidup bersama dengan kedua orangtuanya—tapi hal itu tidak membuat dirinya masuk surga. Kenapa Rasul sampai berkata demikian? Jawabannya satu. Karena ini menunjukkan ruginya orang yang tidak berbuat baik kepada kedua orangtuanya.
Padahal dengan hidup bersama orangtuanya, dia memiliki kesempatan yang sangat besar untuk berbuat baik kepada mereka. Kesempatan yang berganjar tiket untuk memasuki surga Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka abai pada mengurus dan merawat orangtua sama dengan menyianyiakan sebuah tiket untuk masuk surga. Kalau sedemikian besar balasan yang Allah berikan, lalu mengapa kita dengan mudahnya melalaikan kewajiban berbuat baik kepada kedua orangtua bahkan merobekrobek tiket menuju surga ini? Mungkin ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang tidak menjalankan kewajiban tersebut.
Misalnya, semasa kecil sang anak tidak mendapat perlakuan yang baik dari orangtuanya, atau anak enggan merawat orangtua dengan alasan hanya akan merepotkan, atau secara ekonomi anak berkekurangan sehingga khawatir tidak mampu memenuhi kebutuhan orangtua, dan sederet alasan lainnya. Namun bagaimanapun juga, hambatanhambatan tersebut hendaknya tidak dijadikan alasan untuk menyepelekan kedua orangtua kita.
Dengan mengandung, melahirkan, merawat kita, dan membesarkan, itu saja sudah menjadi bukti betapa besarnya jasa orangtua kepada anak. Jasa mereka tak akan pernah bisa terbayarkan! Apalagi jika sang anak menolak merawat orangtua dengan melontarkan katakata ‘toh saya tidak minta dilahirkan’, jelas hal ini tidak bisa dibenarkan secara syariat maupun hakikat. Karena kita ada karena takdir Allah, dan orangtua berjasa besar dalam hidup sang anak. Bayangkan seandainya Anda ditakdirkan menjadi seekor kera, misalnya.
Maka sudah sepatutnya kita bersyukur diciptakan Allah sebagai manusia yang mempunyai bentuk paling sempurna diantara makhlukNya yang lain, kemudian bersyukurlah karena berkat orangtua kita dirawat dan dididik hingga besar. Dan berbicara tentang materi pun sebenarnya tidak terlalu berarti bagi orangtua, sebab semakin lanjut usia semakin sensitif pula mereka. Membahagiakan batin dan perasaannya. Memberikan hati kita sepenuhnya kepada mereka, memberi perhatian yang besar untuk mereka, sesungguhnya jauh lebih berarti daripada memberi materi. Namun, selama kita mampu, upayakan untuk memenuhi kebutuhan materi orangtua. Namun, jika kemampuan Anda di luar itu, ingatlah, Allah tidak membebani seseorang di luar kesanggupannya. Semoga bermanfaat, Wallahu A'lam
alikhlasmusholaku.top & alikhlasmusholaku.blogspot.com
YA ALLAH JAUHKANLAH KAMI SEMUA DARI SIKSA KUBUR, HARAMKANLAH NERAKA ATAS JASADKU, KEDUA ORANGTUAKU, DAN SEMUA ORANG YG MENGUCAP "AAMIIN" DIKOMENTAR..
.
Sudah baca Like, komen Aamiin, lalu BAGIKAN dengan Ikhlas!
Rasulullah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
TETAPLAH MEMBERI NASEHAT, WALAUPUN ENGKAU SENDIRI BANYAK KEKURANGAN
✍🏻 Al-Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly rahimahullah berkata:
لو لم يعظ إلا معصوم من الزلل، لم يعظ الناس بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم أحد، لأنه لا عصمة لأحد بعده.
"Seandainya tidak boleh memberi nasehat kecuali seseorang yang terjaga (ma'shum) dari kekurangan, niscaya tidak akan ada seorang pun yang menasehati orang lain selain Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, karena tidak ada yang ma'shum selain beliau."
Lathaiful Ma'arif, hlm. 19
Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar