Sejarah Islam mencatat peristiwa unik dan sulit dicerna akal, Isra dan Miraj. Secara istilah, Isra berjalan di waktu malam hari, sedangkan Miraj adalah alat (tangga) untuk naik. Isra mempunyai pengertian perjalanan Nabi Muhammad saw pada waktu malam hari dari Malsjid Al Haram Mekkah ke Masjid Al Aqsha Palestina. Miraj adalah kelanjutan perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjid Al Aqsha ke langit sampai di Sidratul Muntaha dan langit tertinggi tenpat Nabi Muhammad saw bertemu dengan Allah swt. Isra’ Miraj adalah kisah perjalanan Nabi Muhammad ke langit ke tujuh dalam waktu semalam.
Prosesi sejarah perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad termaktub dalam QS. 17.Al-Isra’ :1 yang berbunyi:
َصى
قْ
َم ْس ِجِد الأَ
ْ
لَى ال
ِ
َح َراِم إ
ْ
َم ْس ِجِد ال
ْ
ِّم َن ال
ْيلاً
ْس َرى بِعَ ْبِدِه لَ
ِذي أَ
ُسْب َحا َن الَّ
“Maha suci Allah yang menjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Majidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkankepadanya sebahagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. (QS. 17.Al-Isra’ :1)
Kapan terjadi Isra` dan Mi’raj?
Sebagian kaum muslimin meyakini bahwa Kisah Isra Mi'raj ini terjadi
pada tanggal 27 Rajab. Namun, para ulama dan ahli sejarah
berbeda pendapat tentang tanggal kejadian kisah ini. Ada beberapa
perbedaan pendapat mengenai penetapan waktu terjadinya Isra’
Mi’raj.
Imam Ath Thabari berpendapat bahwa kisah Isra Mi'raj
terjadi pada tahun tatkala Allah memuliakan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan nubuwah
(kenabian).
Imam An Nawawi dan Al Qurthubi mengatakan Kisah
Isra Mi'raj terjadi lima tahun setelah diutus sebagai rasul.
Imam Al Manshurfuri berpendapat, Peristiwa Isra Mi'raj
tersebut terjadi pada malam tanggal dua puluh tujuh
Bulan Rajab tahun kesepuluh kenabian.
Ada yang berpendapat, Isra Mi'raj terjadi enam bulan
sebelum hijrah, atau pada bulan Muharram tahun ketiga
belas setelah kenabian.
Ada yang berpendapat, Isra Mi'raj tersebut terjadi
setahun dua bulan sebelum hijrah, tepatnya pada bulan
Muharram tahun ketiga belas setelah kenabian.
Ada yang berpendapat, Isra Mi'raj tersebut terjadi
setahun sebelum hijrah, atau pada bulan Rabi'ul Awal
tahun ketiga belas setelah kenabian.
Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfuri mengatakan:
“Tiga pendapat pertama tentang kapan terjadinya Isra Mi'raj diatas
tertolak. Alasannya karena Khadijah radhiyallahu ‘anha meninggal
dunia pada bulan Ramadhan tahun kesepuluh setelah kenabian,
sementara ketika beliau meninggal belum ada kewajiban shalat lima
waktu. Juga tidak ada perbedaan pendapat bahwa diwajibkannya
shalat lima waktu adalah pada saat peristiwa Isra Mi’raj. Sedangkan
tiga pendapat lainnya, aku tidak mengetahui mana yang lebih rajih.
Namun jika dilihat dari kandungan surat Al Isra menunjukkan bahwa
peristiwa Isra Mi'raj terjadi pada masamasa akhir sebelum hijrah.”
Kisah Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
Suatu malam Nabi Muhammad SAW sedang berada di Hijr Ismail
samping Ka'bah al Musyarrafah, ketika itu beliau berbaring diantara
paman beliau, Sayyidina Hamzah dan sepupu beliau, Sayyiduna
Ja'far bin Abi Thalib, tibatiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil
menghampiri beliau kemudian membawa beliau menuju ke sumur
zamzam yang ada di masjidil haram, sesampainya di dekat sumur,
Para malaikat merebahkan tubuh Nabi untuk dibelah dadanya dan
disucikan menggunakan air zamzam.
Perlu kita ketahui bahwa penyucian ini bukan berarti bahwa hati
Nabi kotor, Tidak, justru Nabi Muhammad diciptakan oleh Allah
dengan hati yang paling suci dan mulia, hal ini dilakukan tidak lain
adalah untuk menambah kebersihan diatas kebersihan, kesucian
diatas kesucian, cahaya diatas cahaya, karena beliau akan
melaksanakan suatu perjalanan dan peristiwa maha dahsyat, yaitu
berjumpa langusng dengan Allah SWT.
Malaikat Jibril mengeluarkan hati beliau lalu membasuhnya tiga kali,
Setelah itu didatangkan untuk Baginda Nabi seekor binatang Buraq
lengkap dengan pelana dan kendalinya, Buraq berwarna putih,
besarnya melebihi himar namun lebih rendah dari baghal, Ketika
hendak menaikinya, Nabi Muhammad merasa kesulitan, kemudian
Jibril meletakkan tangannya pada wajah binatang tersebut sambil
berkata:
“Wahai buraq, tidakkah kamu merasa malu, demi Allah tak ada
Makhluk Allah yang menaikimu yang lebih mulia daripada beliau Nabi Muhammad)”
Mendengar teguran Jibril tersebut, buraq merasa malu sehingga
sekujur tubuhnya gemetar dan berkeringat, setelah tenang, Nabi
naik keatas punggungnya.
Dalam peristiwa Isra Mi'raj ini, Jibril menemani Nabi dan berada
disebelah kanan beliau, sedangkan Mikail di sebelah kiri, menurut
riwayat Ibnu Sa'ad, Jibril memegang sanggur di pelana buraq,
sedang Mikail memegang tali kendali.
Di tengah perjalanan Isra, mereka berhenti di suatu tempat yang
dipenuhi pohon kurma, kemudian malaikat Jibril berkata: “Silahkan
turun disini dan sholatlah”, setelah Beliau melakukan sholat, Jibril
berkata: “Tahukah anda di mana Anda sholat sekarang ini?”,
“Tidak”, jawab beliau, Jibril berkata: “Anda telah sholat di Thoybah
(Nama lain dari Madinah) dan di tempat ini anda akan berhijrah”.
Kemudian mereka kembali melanjutkan perjalanan Isra, secepat
kilat buraq melangkahkan kakinya sejauh pandangan matanya,
Namun tibatiba Jibril berkata: “berhentilah disini dan turunlah anda
serta sholatlah di tempat ini!”, setelah Nabi melakukan sholat dan
kembali ke atas buroq, Jibril memberitahukan bahwa nabi telah
sholat di Madyan, di sisi pohon dimana dulunya Nabi Musa pernah
bernaung dibawahnya dan beristirahat ketika dikejarkejar tentara
Firaun.
Dalam perjalanan selanjutnya Nabi Muhammad singgah di Thur
Sina, sebuah lembah di Syam, tempat dimana Nabi Musa ingin
berbicara dengan Allah SWT, beliau pun sholat di tempat itu.
Kemudian beliau sampai di suatu daerah yang tampak kepada
beliau istanaistana Syam, beliau turun dan sholat disana.
Kemudian Jibril memberitahukan kepada beliau dengan berkata:
“Anda telah sholat di Bait Lahm (Betlehem, Baitul Maqdis), tempat
dilahirkan Nabi Isa bin Maryam”. Di BaitulLahmi inipun Beliau turun
dan melakukan solat, kemudian perjalan diteruskan dan tidak lama
sampailah ke Baitul Maqdis. Di Baitul Maqdis ternyata telah
berkumpul para Nabi terdahulu, menantikan kedatangan Beliau. Di
Baitul Maqdis bersolat berjama’ah dengan para Nabi terdahulu
sebagai Imam solat.
Seterusnya dalam perjalanan, Beliau menyaksikan dengan
sekelompok manusia yang bercocok tanam dan seketika dapat di tuai (dipetik) hasilnya. Nabi pun merasa heran lalu bertanya kepada
Jibril? Jibril menjawab: Mereka adalah ibarat umat tuan yang suka
menginfaqkan harta bendanya untuk menegakkan kalimah Allah,
mensyi’arkan keagungan Allah dan beramal solih.
Kemudian dalam perjalanan seterusnya Beliau mencium bau yang
sangat menyusuk hidung, Beliau bertanya pada Jibril?
Jibril menjawab: Ini adalah bau Masyithah (Tukang gunting di istana
Fir’aun) sekeluarga yang merelakan diri mereka di ceburkan ke
dalam belanga yang berisi timah mendidih oleh Fir’aun lantaran
keteguhan Iman mereka kepada Allah dan tidak mengakui Fir’aun
sebagai Tuhan.
Selanjutnya dalam perjalanan itu Beliau melihat segulongan
manusia yang memukulmukul kepalanya sendiri sehingga hancur
luluh, akan tetapi sekejap kemudian kepalanya utuh kembali, lalu
dihancurkan semula, demikianlah seterusnya. Nabi Muhammad lalu
bertanya kepada Jibril?.. Jibril menjawab: Mereka adalah
perumpamaan segolongan umat tuan yang suka melengahlengah
(mengulurulur) waktu sholat, sampai akhirnya habis waktu yang di
tentukan.
Selanjutnya dalam perjalanan Beliau melihat orangorang yang
memakan kayu berduri serta batu panas yang membara dari
neraka Jahannam. Lalu Beliaupun bertanya Jibril?..Jibril menjawab:
Mereka adalah perumpamaan orangorang yang tidak mau
mengeluarkan zakatnya. Jelas mereka termasuk orang yang
menganiaya diri sendiri.
Selanjutnya dalam perjalanan Nabi Muhammad melihat segolongan
manusia yang masingmasingnya menghadapi dua buah mangkok,
mangkok yang satu berisi daging yang sudah dimasak dan yang
satunya lagi berisi daging mentah. Akan tetapi anehnya mereka
lebih suka memakan daging yang mentah. Bertanya Nabi
Muhammad kepada Jibril?..Jibril menjawab: Mereka adalah
gambaran diantara umat yang senang berbuat zina. Mereka
sebenarnya telah mempunyai isteri yang sah, akan tetapi mereka
senang melepaskan nafsu syahwatnya dengan perempuan lain yani
berzina. Demikianlah pula yang perempuan melacurkan dirinya.
Selanjutnya dalam perjalanan Nabi menyaksikan pula ada kayu
yang berduri melintang di tengah jalan. Sesiapa yang melaluinya
pasti akan ditarik dan dikaitnya sehingga pakaian akan koyak. Nabi
Muhammad bertanya kepada Jibril? Dijawab oleh Jibril: Itulah suatu
perumpamaan dari golongan umat yang suka membuat kekacauan
dan suka dudukduduk ditepi jalan, sehingga menggangu orangorang
yang melewati jalan itu.
Selanjutnya Nabi Muhammad menyaksikan orangorang yang
berenang dalam sungai darah, lalu mereka di lempari dengan batu,
akan tetapi kemudian batubatu itu mereka makan. Nabi
Muhammad bertanya kepada Jibril? Dijawab oleh Jibril: Mereka
perumpamaan segolongan manusia yang suka memakan riba dan
duit haram.
Tidak lama kemudian Nabi Muhammad menyaksikan seorang lelaki
yang memikul beban (kayu), tetapi tidak kuat berjalan, anehnya
beban itu semakin bertambah dan begitulah seterusnya sehingga
orang itu kepayahan dan terseksa. Nabi Muhammad bertanya
kepada Jibril?..Jawab Jibril: Dialah gambaran orang yang suka
menerima amanat orang lain tetapi tidak mau menunaikan
(menyampaikannya) kepada yang berhak.
Selanjutnya dalam perjalanan itu Nabi menyaksikan orangorang
yang memotong lidah dan bibirnya dengan gunting besi, seketika itu
utuh kembali, namun segera pula di gunting lagi, begitulah
seterusnya, sehingga mereka merasa penderitaan yang amat
berat. Nabi Muhammad bertanya kepada Jibril?
Jibril menjawab: Mereka adalah perumpamaan dari golongan
manusia yang suka memberi nasihat kepada orang lain untuk
membuat baik, tetapi ia sendiri tidak pernah melakukan kebaikan
seperti yang di nasihatkan kepada orang lain.
Selanjutnya Nabi Muhammad menyaksikan manusia yang tengah
mencakarcakar wajahnya dan dadanya dengan kukunya sendiri
yang telah berubah menjadi kuku tembaga. Nabi Muhammad
bertanya kepada Jibril? Jawab Jibril: Mereka adalah perumpamaan
orangorang yang suka menceritakan keaibpan (keburukan),
rahsia, kecacatan dan kejelekan orang lain, dengan membesarbesarkannya
kepada orang lain.
Selanjutnya Nabi Muhammad menyaksikan sekelompok manusia
yang mempunyai bibir seperti unta, lalu disuapkan bara kedalam
mulutnya. Ini adalah contoh bagi mereka yang memakan harta
anak yatim dengan jalan salah.
Selanjutnya Nabi Muhammad menyaksikan seekor lembu besar
keluar dari lubang yang sangat sempit lalu ia berusaha untuk
memasukinya kembali tetapi tidak berjaya. Itu adalah contoh bagi
mereka yang bercakap besar dan dusta, lalu ia ingin menarik
kembali percakapannya itu tetapi tidak berpeluang lagi.
Menyaksikan sekelompok wanita yang di gantung buah dadanya
sambil mereka menjeritjerit meminta pertolongan. Ini adalah
gambaran wanita yang menyusukan anak mereka hasil dari berzina
dengan lelaki yang bukan suaminya.
Menyaksikan sekelompok wanita yang di gantung rambutnya diatas
api neraka sehingga mendidih otak di kepalanya. Ini adalah
gambaran balasan kerana mereka tidak mahu menutup aurat di
kepala dari di pandang lelaki yang bukan mahramnya.
Menyaksikan sekelompok wanita yang digantung lidahnya diatas
api neraka lalu dituangkan air panas ke dalam mulutnya. Ini adalah
gambaran balasan kerana mereka selalu menyakiti hati suaminya
dan bercakap dengan suara yang kasar serta tinggi.
Itulah sebagian riwayatriwayat yang sering kita jumpai dalam kitabkitab
kisah Isra’ Mi’raj, Walaupun bersumber dari keterangan yang
lemah, namun yang jelas isinya sarat akan hikmah dan peringatan
agar kita selalu berhatihati di dalam kehidupan dunia ini.
KISAH MI'RAJ: PERJALANAN NABI DARI MASJIDIL AQSHA KE
SIDRATIL MUNTAHA
Selanjutnya Malaikat Jibril menyediakan tangga Mi'raj yang diambil
dari syurga. tangga Mi’raj itu di perbuat dari emas dan perak
berlapis mutiara. Melalui tangga inilah dengan berkendaraan Buraq
Nabi SAW, bersama Malaikat Jibril lalu naik ke langit pertama yaitu
langit dunia.
Ketika Jibril meminta agar dibukakan pintu, kedengaran suara
bertanya: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril ditanya lagi:
Siapakah bersamamu? Jibril menjawab: Nabi Muhammad. Jibril
ditanya lagi: Adakah Nabi Muhammad telah diutuskan? Jibril
menjawab: Ya, Beliau telah diutuskan. Kemudian pintu langit pun
dibuka, Nabi Muhammad bersama Jibril segera masuk ke langit
pertama.
DI LANGIT PERTAMA
Disini Nabi Muhammad bertemu dengan AbulBasyar (ayahnya
ummat manusia), yaitu Nabi Adam.
َو َعلَى يَ َسا ِرِه
ْس ِودَةٌ
َر ُج ٌل قَا ِعدٌ َعلَى يَ ِمينِ ِه أَ
ِذَا
َء الدُّْنيَا فَإ
ْونَا ال َّس َما
َح َعلَ
َّما فَتَ
فَلَ
َكى فَقَا َل َمْر َحبًا بِالنَّبِ ّيِ
َظ َر قِبَ َل يَ َسا ِرِه بَ
ِذَا نَ
َظ َر قِبَ َل يَ ِمينِ ِه َض ِح َك َوإ
ِذَا نَ
ْس ِودَةٌ إ
أَ
َع ْن
ْس ِودَةُ
ُم َو َهِذِه ا ْلأَ
ُت ِل ِجْبِري َل َم ْن َهذَا قَال َهذَا آدَ
ْ
ل
قُ
ِن ال َّصاِلحِ
ال َّصاِلحِ َواِلاْب
تِي َع ْن ِش َماِل ِه
ْس ِودَةُ الَّ
ِة َوا ْلأَ
َجنَّ
ْ
ْه ُل ال
ِن ِمْن ُهْم أَ
يَ ِمي
ْ
ْه ُل ال
َسُم بَنِي ِه فَأَ
يَ ِمينِ ِه َو ِش َماِل ِه نَ
َكى
َظ َر قِبَ َل ِش َماِل ِه بَ
ِذَا نَ
َظ َر َع ْن يَ ِمينِ ِه َض ِح َك َوإ
ِذَا نَ
ْه ُل النَّا ِر فَإ
أَ
“Ketika dibuka, kamipun naik ke langit dunia. Ternyata di sana
terdapat seorang lakilaki sedang duduk, di sebelah kiri dan
kanannya ada kelompok orang dalam jumlah yang besar. Apabila
dia melihat ke arah kanannya, maka ia tertawa; dan apabila melihat
ke arah kirinya, dia menangis. Lakilaki itu berkata: ”Selamat datang
hai Nabi yang sholeh dan anak yang sholeh.” Aku bertanya kepada
Jibril: ”Siapakah ini?” Jibril berkata: ”Ini ialah Adam. Sedangkan
kelompok yang ada di sebelah kanan dan kirinya ialah ruh anak
keturunannnya. Kelompok yang ada di sebelah kanan ialah
penghuni surga, sedangkan kelompok yang ada di sebelah kirinya
ialah penghuni neraka. Apabila ia melihat ke arah kanannya ia
tertawa, dan apabila melihat ke arah kirinya ia menangis.” (HR
Bukhari 2/80)
Saat itu Nabi shollallahu ’alaih wa sallam disambut oleh Nabi Adam
’alahis salam dengan ucapan: ”Selamat datang hai Nabi yang
sholeh dan anak yang sholeh.” Tampak sekali betapa gembira dan
bangganya Nabi Adam ’alahis salam melihat keturunannya itu yang
ditunjuk Allah ta’aala sebagai Penghulu para Nabi dan Rasul, yaitu
Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam.
Saat itu Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam melihat Nabi
Adam ’alahis salam sambil duduk tertawa saat memandang ke
sekumpulan orang di arah sebelah kanannya, lalu menangis saat
memandang ke sekumpulan orang di arah sebelah kirinya. Maka
ketika Nabi shollallahu ’alaih wa sallam meminta klarifikasi Malaikat
Jibril ’alahis salam mengenai kejadian aneh tersebut, maka beliau
mengatakan bahwa saat memandang ke kanan Nabi Adam ’alahis
salam tertawa sebab gembira melihat anak keturunannya yang
berada di surga. Sedangkan saat beliau memandang ke kiri menangis sebab sedih melihat anak keturunannya yang masuk
neraka.
Menurut penulis kitab Fathul Baari, yaitu Imam Ibnu Hajar AlAsqalani
rahimahullah bahwa boleh jadi yang diperlihatkan kepada
Nabi Adam ’alahis salam ialah kumpulan ruh anak keturunannya
sebelum ditiupkan ke dalam jasadnya masingmasing namun sudah
ditetapkan terlebih dahulu oleh Allah ta’aala bakal menjadi penghuni
surga atau penghuni neraka. Itulah yang disaksikan oleh Nabi
Adam ’alahis salam sehingga ia tertawa dan menangis. Persisnya
inilah yang ditulis oleh Imam Ibnu hajar AlAsqalani rahimahullah:
”Ada pula kemungkinan bahwa ruh yang ditampakkan ialah ruh
yang belum masuk ke dalam jasad, di mana ruhruh tersebut telah
diciptakan sebelum adanya jasad dan tempatnya berada di arah
kanan dan kiri Adam ’alahis salam. Lalu Adam ’alahis salam
mengetahui akhir perjalanan ruhruh itu. Oleh karena itu beliau
merasa gembira bila melihat ke arah kanan dan bersedih jika
melihat ke arah kiri. Dengan demikian yang dimaksud bukanlah ruh
yang ada dalam jasad atau ruh yang telah berpisah dengan raga
dan kembali ke tempatnya, baik di surga ataupun neraka.”
Hadist di atas selaras dengan hadits lainnya di mana Nabi
Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menerangkan bahwa saat
Allah ta’aala tetapkan taqdir pada janin dalam rahim ibunya maka
salah satu perkara yang Allah ta’aala tetapkan berkenaan dengan
apakah ujung akhir perjalanan calon anak manusia tersebut
sengsara (masuk neraka) ataukah bahagia (masuk surga).
َم ْصدُو ُق
ْ
مَ َو ُهَو ال َّصاِد ُق ال
ْي ِه َو َسلَّ
َحدَّثَنَا َعْبدُ ا َِّࠀ َحدَّثَنَا َر ُسو ُل ا َِّࠀ َصلَّى ا َّࠀُ َعلَ
ُكو ُن
َّم يَ
ِل َك ثُ
َل ذَ
ِمثْ
ُكو ُن َعلَقَةً
َّم يَ
ْربَ ِعي َن يَ ْو ًما ثُ
ِّمِه أَ
ُ
ْط ِن أ
ُكْم يُ ْج َم ُع فِي بَ
َحدَ
َّن أَ
ِ
إ
َو ِر ْزقُهُ
َجلُهُ
َوأَ
َما ٍت فَيُ ْكتَ ُب َع َملُهُ
َكِل
ِ
ْربَع
ْي ِه َملَ ًكا بِأَ
لَ
ِ
إ
ُث ا َّࠀُ
َّم يَ ْبعَ
ِل َك ثُ
َل ذَ
ِمثْ
ُم ْضغَةً
ْه ِل النَّا ِر َحتَّى َما
يَ ْعَم ُل بِعَ َم ِل أَ
َّن ال َّر ُج َل لَ
ِ
َّم يُْنفَ ُخ فِي ِه ال ُّرو ُح فَإ
ْو َس ِعيدٌ ثُ
ي أَ
ٌّ
َو َشِق
ِة فَيَ ْد ُخ ُل
َجنَّ
ْ
ْه ِل ال
ِكتَا ُب فَيَ ْعَم ُل بِعَ َم ِل أَ
ْ
ْي ِه ال
ُق َعلَ
َّلا ِذ َرا ٌع فَيَ ْسبِ
ِ
َها إ
َوبَ ْينَ
ُكو ُن بَ ْينَهُ
يَ
َّلا ِذ َرا ٌع
ِ
َها إ
َوبَ ْينَ
ُكو ُن بَ ْينَهُ
ِة َحتَّى َما يَ
َجنَّ
ْ
ْه ِل ال
يَ ْعَم ُل بِعَ َم ِل أَ
َّن ال َّر ُج َل لَ
ِ
َوإ
َجنَّةَ
ْ
ال
ْه ِل النَّا ِر فَيَ ْد ُخ ُل النَّا َر
ِكتَا ُب فَيَ ْعَم ُل بِعَ َم ِل أَ
ْ
ْي ِه ال
ُق َعلَ
فَيَ ْسبِ
Dari Abdullah radhiyallahu ’anhu, Rasulullah shollallahu ’alaih wa
sallam menceritakan kepada kami:
Sesungguhnya salah seorang di antara kamu dikumpulkan pada perut ibunya selama 40 hari, kemudian ia menjadi segumpal darah sama seperti itu (selama 40 hari), kemudian ia menjadi segumpal daging sama seperti itu (selama 40 hari), kemudian Allah ta’aala mengutus malaikat kepadanya dengan membawa empat kalimat: ditulis amalnya, ajalnya, rezekinya, apakah ia sengsara atau bahagia. Kemudian dihembuskan kepadanya ruh. Maka sesungguhnya seseorang melakukan amalan penghuni neraka hingga tak ada antara dirinya dan neraka kecuali satu hasta namun tulisan telah mendahuluinya, maka ia melakukan amalan penghuni surga lalu masuk surga. Dan
sesungguhnya seseorang melakukan amalan penghuni surga
hingga tak ada antara dirinya dan surga kecuali satu hasta namun
tulisan telah mendahuluinya, maka ia melakukan amalan penghuni
neraka lalu masuk neraka. (HR Bukhari 11/113)
Pertemuan Nabi Muhammad dengan Nabi Adam, di langit pertama
ini sebenarnya merupakan suatu i’tibar, apabila kita berniat akan
memulakan pekerjaan atau perjalanan, hendaklah terlebih dahulu
kita datang kepada orang tua, yakni ayah dan ibu untuk memohon
do’a restu keduanya agar pekerjaan dan perjalanan kita berbuah
kesuksesan serta mendapat keselamatan. Kemudian perjalanan di
teruskan, naiklah Nabi Muhammad bersama Jibril ke langit kedua.
DI LANGIT KEDUA
Dengan iringan penghormatan serta sambutan yang baik dari
penjaga langit kedua, masuklah Nabi Muhammad, bersama Jibril.
Di langit yang kedua Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi ‘Isa
dan Nabi Yahya. Kedua orang Nabi ini kemudian memberikan do’a
restunya untuk keselamatan Nabi Muhammad. Kemudian naiklah
Nabi Muhammad bersama Jibril ke langit yang ke tiga.
DI LANGIT KETIGA
Sebagaimana di langit pertama dan kedua, begitu juga sampai
didepan langit ketiga. Setelah selesai terjawab semua pertanyaan,
di bukalah pintunya di sertai penghormatan oleh penjaga langit itu
kepada Nabi Muhammad. Di langit yang ketiga, Nabi
Muhammadbertemu dengan Nabi Yusuf, yaitu seorang hamba Allah
yang memperolehi kurnia kecantikan paras wajahnya. Pertemuan
antara Nabi Muhammad, dengan Nabi Yusuf, di langit yang ketiga
ini tidak ubahnya seperti pertemuan dua saudara. Selanjutnya Nabi
Muhammad bersama Jibril naik ke langit yang ke empat.
DI LANGIT KEEMPAT
Di sini Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Idris yang telah memperolehi kurnia tempat yang tinggi dari Allah s.w.t. Pertemuan ini pun tak ubahnya seperti pertemuan dua orang saudara yang telah lama berpisah. Perjalananpun di teruskan, Nabi Muhammad bersama Jibril terus naik ke langit yang ke lima.
DI LANGIT KELIMA
Dengan iringan penghormatan serta sambutan yang baik dari penjaga langit kelima, masuklah Nabi Muhammad, bersama Jibril. Di langit yang kelima, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun. dengan penuh penghormatan. Pertemuan inipun tidak ubah seperti pertemuan dua orang saudara, penuh mesra dan saling hormat. Seterusnya Nabi Muhammad bersama Jibril naik ke langit yang ke enam.
DI LANGIT KEENAM
Di langit ke enam ini Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa. Disini Nabi Muhammad menyaksikan suatu keanehan, sebab tibatiba saja Nabi Musa menangis tersedusedu. Apabila di tanyakan kepada Beliau..Beliaupun menjawab: Kerana aku tidak mengira ada seorang Nabi yang di utus Allah sesudahku, ummatnya akan lebih banyak yang masuk surga dari ummatku. Kemudian perjalanan di teruskan ke langit ketujuh. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah telah menceritakan tentang perjalanan Isra nya. Baginda bersabda: Nabi Musa berkulit sawo matang dan tinggi seperti seorang lelaki dari Kabilah Syanu’ah. Manakala Nabi Isa pula berbadan gempal, tingginya sederhana. Selain dari itu baginda juga menceritakan tentang Malik penjaga Neraka Jahanam dan Dajjal.
DI LANGIT KE TUJUH
Di sini Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim, disaat itu Nabi Ibrahim sedang bersandar di Baitul Ma’mur. Nabi Muhammad di sambut dengan baik, penuh penghormatan seperti menyambut anak sendiri. Nabi Ibrahim sempat memberikan nasihat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai berikut: Wahai Muhammad, aku nasehatkan agar engkau menyuruh umatmu untuk memperbanyak tanaman surga. Nabi SAW bertanya: Apakah yang tuan maksud dengan tanaman surga itu?. Jawab Nabi Ibrahim. Tanaman surga ialah ucapan :
LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM atau ucapan SUBHAANALLAAHI WAL HAMDULILLAAHI WALAA ILAAHA ILLALLAAHU HUWALLAAHU AKBAR.
DI LANGIT KEEMPAT
Di sini Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Idris yang telah memperolehi kurnia tempat yang tinggi dari Allah s.w.t. Pertemuan ini pun tak ubahnya seperti pertemuan dua orang saudara yang telah lama berpisah. Perjalananpun di teruskan, Nabi Muhammad bersama Jibril terus naik ke langit yang ke lima.
DI LANGIT KELIMA
Dengan iringan penghormatan serta sambutan yang baik dari penjaga langit kelima, masuklah Nabi Muhammad, bersama Jibril. Di langit yang kelima, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun. dengan penuh penghormatan. Pertemuan inipun tidak ubah seperti pertemuan dua orang saudara, penuh mesra dan saling hormat. Seterusnya Nabi Muhammad bersama Jibril naik ke langit yang ke enam.
DI LANGIT KEENAM
Di langit ke enam ini Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa. Disini Nabi Muhammad menyaksikan suatu keanehan, sebab tibatiba saja Nabi Musa menangis tersedusedu. Apabila di tanyakan kepada Beliau..Beliaupun menjawab: Kerana aku tidak mengira ada seorang Nabi yang di utus Allah sesudahku, ummatnya akan lebih banyak yang masuk surga dari ummatku. Kemudian perjalanan di teruskan ke langit ketujuh. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: Rasulullah telah menceritakan tentang perjalanan Isra nya. Baginda bersabda: Nabi Musa berkulit sawo matang dan tinggi seperti seorang lelaki dari Kabilah Syanu’ah. Manakala Nabi Isa pula berbadan gempal, tingginya sederhana. Selain dari itu baginda juga menceritakan tentang Malik penjaga Neraka Jahanam dan Dajjal.
DI LANGIT KE TUJUH
Di sini Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim, disaat itu Nabi Ibrahim sedang bersandar di Baitul Ma’mur. Nabi Muhammad di sambut dengan baik, penuh penghormatan seperti menyambut anak sendiri. Nabi Ibrahim sempat memberikan nasihat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai berikut: Wahai Muhammad, aku nasehatkan agar engkau menyuruh umatmu untuk memperbanyak tanaman surga. Nabi SAW bertanya: Apakah yang tuan maksud dengan tanaman surga itu?. Jawab Nabi Ibrahim. Tanaman surga ialah ucapan :
LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIM atau ucapan SUBHAANALLAAHI WAL HAMDULILLAAHI WALAA ILAAHA ILLALLAAHU HUWALLAAHU AKBAR.
Dan tentang mi’raj Allah menjelaskan dalam QS. An-Najm:13-18:
“Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm:13-18)
Perlu diketahui bahawasanya Baitul Ma’mur adalah ka'bah para
Malaikat yang setiap harinya tidak kurang dari 70,000 malaikat
masuk kedalamnya dan apabila telah keluar, tidaklah mereka
mengulanginya lagi.
Tidak lama kemudian Jibril menghidangkan tiga buah gelas,
masingmasing berisi arak, air susu dan madu, supaya Nabi
Muhammad memilihnya manakah yang lebih disukainya. Beliaupun
memilih air susu, lalu di minumnya. Berkatalah Jibril: Benarlah
engkau ya Muhammad. Itulah lambang kesucian engkau. Demikian
malaikat Jibril mengatakan.
NAIK KE SIDRATIL MUNTAHA
Di Sidratil Muntaha ini Nabi Muhammad menyaksikan keindahan
panorama yang tiada bandingannya dan tidak terdapat di tempat
manapun apa lagi di dunia ini. Dalam satu kesempatan di Sidratul
Mutaha, Nabi Muhammad sempat melihat, rupa Malaikat Jibril yang
asli. Di sebut dalam satu hadis yang di riwayat Bukhari dan Muslim
bahawasanya Jibril mempunyai enam ratus sayap. Selanjutnya
Nabi Muhammad diajak oleh Malaikat Jibril menyaksikan keindahan
bengawan AlKautsar, sampai ke depan pintu gerbang surga
kemudian Beliau masuk ke surga, di dalam surga Beliau
menyaksikan halhal yang mengherankan, yang belum pernah
Beliau saksikan sebelumnya, juga mendengar suarasuara yang
belum pernah Beliau mendengarnya, bahkan apa saja yang
menjadi kehendak hati seketika wujud. Kesemuanya itu disaksikan
oleh Nabi Muhammad di dalam surga, bahkan Beliau sempat
membaca tulisan yang terpampang di pintu surga sebagai berikut,
yang artinya:
SEDEKAH MEMPEROLEH PAHALA SEPULUH KALI LIPAT DAN
MENGHUTANGI MEMPEROLEHI PAHALA DELAPAN BELAS KALI
LIPAT.
Bertanyalah Nabi Muhammad kepada Jibril: Mengapakah pahala
orang yang memberi hutang lebih besar dari pada pahala orang
bersedekah?. Jibril menjawab: Benar, sebab orang yang di beri
sedekah terkadang masih mempunyai persediaan hidup,
sedangkan orang yang berhutang sudah barang tentu dia sangat
memerlukan, yakni tidak mempunyai persediaan, sedangkan ia tidak sudi berbuat memintaminta. Untuk kesempurnaan
pengetahuan Nabi Muhammad, diajak melihat keadaan melihat
neraka, di sisi Beliau meyaksikan bermacammacam penyiksaan
dan sebagainya. setelah menyaksikan keadaan syurga dan neraka,
kemudian Nabi Muhammad meneruskan perjalanan naik ke Sidratul
Muntaha sendirian tampa ditemani oleh Malaikat Jibril, lantaran
Jibril merasa berat untuk melangkah lebih tinggi lagi. Di Sidratul
Muntaha Beliau mendengar suara goresan pena penulis, yaitu
Qalam yang menulis hukumhukum Allah di LauhulMahfuzh.
Seterusnya Nabi Muhammad diangkat naik setingkat lagi sampai ke
‘Arasy disinilah Nabi Muhammad menerima perintah solat yang
wajib di laksanakan oleh Nabi Muhammad dan segenap ummatnya
sebanyak lima puluh kali sehari semalam. Dan akhirnya hanya
tinggal lima waktu sehari malam setelah dinasihati oleh Nabi Musa
dan diperkenankan oleh Allah.
Juga di ‘Arasy, Nabi Muhammad, menerima beberapa
khushushiyyah yang belum pernah diberikan kepada para Nabi
terdahulu. Mengenai beberapa khushushiyyah, yang disebut antara
lain sebagi berikut:
Nabi Muhammad diberi oleh Allah : Surah AlFatihah dan akhir
Surah AlBaqarah dari ayat AAMANAR RASUULU sampai kepada
firmanNya FAN SHURNAA ‘ALALQAUMIL KAAFIRIIN.
Dalam Peristiwa Kisah Isra Mi'raj ini, Nabi Muhammad menerima
Ilmu tentang:
1. Islam
2. Hijrah
3. Jihad
4. Sedekah
5. Puasa Ramadhan
6. Amar Ma’ruf
7. Nahi Munkar
8. Sholat
Nabi Muhammad memperoleh derajat yang tertinggi, yaitu Asma Allah di sebutkan bersamaan dengan nama Muhammad (LAAILAAHA ILLALLAAHU, MUHAMMADURRASUULULLAAH) di dalam azan, tasyahhud dan ibadah yang lain. Dalam Peristiwa Isra Mi'raj ini Nabi Muhammad juga menerima gelar HABIBULLAH dan SAYYIDUL ANBIYA' WAL MURSALIN.
Subhanallah.. Allahu Akbar.. “Maha suci Allah yang menjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Majidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepadanya sebahagian tandatanda (kebesaran) Kami. (QS. 17.AlIsra’ :1)
“Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tandatanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. AnNajm:1318)
Nabi Muhammad memperoleh derajat yang tertinggi, yaitu Asma Allah di sebutkan bersamaan dengan nama Muhammad (LAAILAAHA ILLALLAAHU, MUHAMMADURRASUULULLAAH) di dalam azan, tasyahhud dan ibadah yang lain. Dalam Peristiwa Isra Mi'raj ini Nabi Muhammad juga menerima gelar HABIBULLAH dan SAYYIDUL ANBIYA' WAL MURSALIN.
Subhanallah.. Allahu Akbar.. “Maha suci Allah yang menjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Majidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepadanya sebahagian tandatanda (kebesaran) Kami. (QS. 17.AlIsra’ :1)
“Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tandatanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. AnNajm:1318)
Rasulullah SAW melihat secara langsung.
Allah ingin memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Rasulullah SAW. Pada Al Qur’an surat An Najm ayat 13 diatas, terdapat kata “Yaro” dalam bahasa Arab yang artinya “menyaksikan langsung”. Berbeda dengan kata “Syahida”, yang berarti menyaksikan tapi tidak musti secara langsung. Allah memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya itu secara langsung.
Mengenai pemahaman tentang Isra’ Mi’raj banyak kaum muslim yang masih memiliki perbedaan pandangan secara mendasar, yang terbagi dalam:
§ Pemahaman dgn beranggapan peristiwa isra’ Mi’raj hanyalah sekedar perjalanan ruh, spiritual atau metaphor journey Nabi Muhammad SAW tidak dengan jasad fisik. Pemahaman ini berpegang kepada surah Al Quran :
QS. 17 Al-Isra’ : 60 “…Tidak lain mimpi yang Kami perlihatkan kepadamu adalah sebagai ujian bagi manusia
§ Sebaliknya ada yang berpendapat, bahwa isra’ dari Mekah ke Bait’l-Maqdis itu dengan jasad atau physical journey. Sedang mi’raj ke langit adalah dengan ruh atau metaphor journey.
§ Pemahaman lain menyatakan bahwa Isra’ Mi’raj adalah perjalanan dengan jasad (fisik) dan dapat dijelaskan dalam ilmu yang dipahami manusia karena merupakan peristiwa nyata.
Pemahaman secara fisik (physical journey).
ISRA`MI`RAJ, sebagai sebuah peristiwa metafisika (gaib), barangkali bukan sesuatu yang istimewa. Kebenarannya bukanlah sesuatu yang luarbiasa. Kebenaran metafisika adalah kebenaran naqliyah (: dogmatis) yang tidak harus dibuktikan secara akal, namun lebih bersifat imani. Valid tidaknya kebenaran peristiwa metafisika—secara akal, bukanlah soal selagi ia diimani.
Didalam pemahan secara fisika banyak orang mempertanyakan ke-shahih-an Isra` Mi`raj; “ apakah mungkin manusia melakukan perjalanan sejauh itu hanya dalam waktu kurang dari semalam?” . Kaum kafirpun telah menantang Rasulullah seperti diberitakan dalam Al Quran dalam surat Al-Israa: 93.
“Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca”. Katakanlah: “Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul
Peristiwa perjalanan Isra’ Mi’raj dan teori relativitas.
Diantara keduanya terdapat faktor persamaan dan perbedaan didalam proses kejadian,
persamaan kedua kisah antara lain:
• Keduanya membahas perihal perjalanan atau journey dari Bumi ke luar angkasa lalu kembali ke Bumi.
• Keduanya membahas penggunaan faktor “Speed” atau “kecepatan” tinggi didalam pemberitaannya
• Konsep mengenai perpisahan antara dua manusia (atau lebih) digunakan sebagai bahan pokok atau object pembahasan didalam kedua cerita.
Dalam Isra Miraj, Rasulullah meninggalkan kaumnya di bumi untuk bepergian ke ke Majidil Aqsha lalu ke Langit ketujuh, dalam kasus teori relativitas menceritakan tentang dua saudara kembar A dan B, dimana saudara kembar B bepergian keluar angkasa.
vertical-align: baseline;"> Sampai disini dari hal hal tersebut diatas, kita sudah dapat mengambil kesimpulan secara gamblang, bahwa peristiwa Isra Miraj adalah benar. Bagaimana mungkin seorang manusia yang ummi 14 Abad yang silam dapat membuat sebuah cerita atau teori yang dapat dibuktikan didalam abad ke 20 dengan sedemikian detailnya. Dengan kata lain tidak mungkin Rasulullah SAW mencontoh teori Albert Einstein yang lahir sesudahnya (?).
Teori Relativitas.
Theori Relativitas membahas mengenai Struktur Ruang dan Waktu serta mengenai hal hal yang berhubungan dengan Gravitasi. Theori relativtas terdiri dari dua teori fisika, relativitas umum dan relativitas khusus. Theori relativitas khusus menggambarkan perilaku ruang dan waktu dari perspektif pengamat yang bergerak relatif terhadap satu sama lain, dan fenomena terkait. Artikel ini hanya dibahas theori relativitas khusus dan Efek yg disebut dilatasi waktu (dari bahasa Latin: dilatare “tersebar”, “delay”)
Einstein merumuskan teorinya dalam sebuah persamaan mathematik:
t’ = waktu benda yang bergerak
t = waktu benda yang diam
v = kecepatan benda
c = kecepatan cahaya

Diterangkan bahwa perbandingan nilai kecepatan suatu benda dengan kecepatan cahaya, akan berpengaruh pada keadaan benda tersebut. Semakin dekat nilai kecepatan suatu benda (v) dengan kecepatan cahaya (c), semakin besar pula efek yang dialaminya (t`): perlambatan waktu. Hingga ketika kecepatan benda menyamai kecepatan cahaya (v=c), benda itu pun sampai pada satu keadaan nol. Demikian, namun jika kecepatan benda dapat melampaui kecepatan cahaya (v>c), keadaan pun berubah. Efek yang dialami bukan lagi perlambatan waktu, namun sebaliknya waktu menjadi mundur (-t’).
Kisah perjalanan Si Kembar atau dilatasi waktu.
Twin Paradox adalah suatu theori hasil pemikiran (Gedankenexperiment atau thought experiment) oleh Albert Einstein berbasis theori relativitas khusus yang sampai saat ini masih menjadi perdebatan para pakar fisika. Theori tersebut secara keseluruhan menggambarkan kisah perjalanan dua saudara kembar yang berpisah. Salah seorang dari saudara kembar (A) tersebut tinggal di Bumi dan saudara kembar lainnya (si traveler(B)) terbang keluar angkasa kesebuah planet di tata surya yang jauh dengan kecepatan cahaya dan kembali kebumi dengan kecepatan yang sama. Setelah mereka bertemu kembali dibumi mereka menemukan fakta bahwa umur si kembar yang mengadakan perjalanan (si traveler) lebih muda daripada umur saudaranya (A) yang tetap tinggal dibumi, disebabkan si traveler mengalami phenomenon time dilation atau fenomena dilatasi waktu dalam perjalanannya.
Time dilation (dilatasi waktu) adalah fenomena, dimana seorang Observer disatu titik melihat, bahwa jam dari orang yang bergerak dengan cepat menjadi lebih lambat (atau cepat), sebenarnya hal tersebut tergantung dari frame of reference dimana dia berada. Time dilation dapat di ketahui hanya apabila kecepatan mengarah kepada kecepatan cahaya dan sudah dibuktin secara akurat dengan unstable subatomic particle dan precise timing of atomic clocks.
Pembuktian teori relativitas.
Studi tentang sinar kosmis merupakan satu pembuktian teori ini. Didapati bahwa di antara partikel-partikel yang dihasilkan dari persingungan partikel-partikel sinar kosmis yang utama dengan inti-inti atom Nitrogen dan Oksigen di lapisan Atmosfer atas, jauh ribuan meter di atas permukaan bumi, yaitu partikel Mu Meson (Muon), itu dapat mencapai permukaan bumi. Padahal partikel Muon ini mempunyai paruh waktu (half-life) sebesar dua mikro detik yang artinya dalam dua perjuta detik, setengah dari massa Muon tersebut akan meleleh menjadi elektron. Dan dalam jangka waktu dua perjuta detik, satu partikel yang bergerak dengan kecepatan cahaya (± 300.000 km/dt) sekalipun paling-paling hanya dapat mencapai jarak 600 m. padahal jarak ketinggian Atmosfer di mana Muon terbentuk, dari permukaan bumi, adalah 20.000 m yang mana dengan kecepatan cahaya hanya dapat dicapai dalam jangka minimal 66 mikro-detik. Lalu, bagaimana Muon dapat melewati kemustahilan itu? Ternyata, selama bergerak dengan kecepatannya yang tinggi—mendekati kecepatan cahaya, partikel Muon mengalami efek sebagaimana diterangkan teori Relativitas, yaitu perlambatan waktu.
Pembuktian selanjutnya terjadi pada tahun 1971, perbedaan waktu (time dilation) di twin paradox theori tersebut telah dibuktikan melalui “Hafele-Keating-Experiment” dengan menggunakan 2 buah jam yang berketepatan tinggi (High precision Cesium Atom clocks) yang di set awal pada waktu yang sama.
Experiment tersebut menghasilkan perbedaan waktu pada kedua jam tersebut, antara jam yang diletakkan di pesawat Intercontinental yang bergerak terbang kearah timur / barat dengan jam referensi yang diletakkan di U.S. Naval Observatory di Washington, waktu jam di pesawat berkurang/bertambah tergantung dari arah penerbangan.
Relativ terhadap jam di Naval Observatory, jam dipesawat berkurang waktu 59+/-10 nanoseconds dalam penerbangan ketimur, dan mengalami pertambahan waktu 273+/-7 nanosecond pada penerbangan ke barat. Hasil empiris tersebut membuktikan theori twin paradox dalam tingkatan jam macroskopik.

Dengan adanya pembuktian pembukatian tersebut, berarti Albert Einstein dengan teori relativitasnya secara langsung atau tidak langsung telah membuktikan bahwa kisah Al Quran tentang kisah “perjalanan Rasulullah SAW kelangit ketujuh dan kembali dalam satu malam” adalah benar. Terutama dalam segi dimensi WAKTU, dalam perhitungannya memungkinkan.
Pertanyaan selanjutnya bagaimana dengan Nabi Isa AS, ummat Islam mempercayai bahwa Nabi Isa, yang diakui sebagai Yesus oleh penganut Kristen, memang tidak dibunuh oleh orang-orang yang mengejarnya ketika itu. Bahkan beliau belum wafat. Nabi Isa akan kembali diakhir jaman, Apakah Nabi Isa juga mengalami perjalanan dan dilatasi waktu serupa? Wallahu ‘alam bish shawwab.
Applikasi Teori Relativitas.
Salah satu aplikasi teori tersebut adalah alat GPS – Global Postioning System di Handphone anda merupakan applikasi hasil dari theory relativitas umum dan relativitas khusus. Dalam hal ini jam satellite di orbit di bandingkan dengan jam di darat sebagai faktor koreksi pengiriman signal.
Akhirul kalam, saya menganggap bahwa pengetahuan akan adanya dilatasi waktu antar galaksi adalah suatu fenomena menarik bagi kaum muslimin. Fenomena inipun banyak terjadi pada peristiwa sehari-hari dan bahkan dipelajari oleh ilmuwan barat untuk mempelajari peristiwa di alam raya. Dan mestinya bukanlah sesuatu yang dilarang atau berlebihan untuk lebih memahami fenomena di alam. Untuk selanjutnya yang kita tunggu adalah adanya kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan untuk dapat mengungkapkan desain dari black hole dan wormhole yang gabungan keduanya mirip bentuk teratai (Sidrah atau Sidratul, dan bentuk otak pada tubuh manusia. Sehingga semua ini mudah-mudahan dapat meningkatkan ketakwaan kita dihadapan sang Pencipta.
Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
Klik untuk link ke : alikhlasmusholaku.blogspot.com #Konten Islami dari berbagai sumber #Islamic content from various sources #
Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini :
Bagikan dengan cara klik tombol Facebook, twitter, Goggle+, Pinterest, Blogger, Email dibawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar